Panel ilmuwan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa akan menyelidiki klaim prediksi kiamat gletser Himalaya, setelah seorang pakar memperingatkan terjadi kesalahan.
Panel Pemenang Nobel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) telah mendapat serangan, setelah email yang dihack mencerminkan upaya untuk menggoreng bukti pemanasan global.
Kontroversi baru berfokus pada acuan Fourth Assessment Report IPCC pada 2007 yang mengatakan bahwa probabilitas dari gletser di Himalaya "menghilang pada tahun 2035 dan mungkin lebih cepat sangat tinggi".
Di akhir pekan, koran Inggris Sunday Times melaporkan bahwa referensi ini berasal dari kelompok kampanye hijau WWF, yang diambil dari sebuah wawancara yang diberikan oleh glaciologist India pada New Scientist pada 1999.
Tidak ada bukti bahwa klaim itu telah diterbitkan dalam jurnal peer-review, sebagai landasan kredibilitas ilmiah.
"Kami melihat masalah di gletser Himalaya, dan akan mengambil posisi dalam masalah itu dalam dua atau tiga hari," kata ketua IPCC, Dr Rajendra Pachauri.
Dalam sebuah wawancara, glaciologist terkemuka yang berkontribusi terhadap Fourth Assessment Report itu menggambarkan kesalahan sangat "besar" dan mengatakan telah diberitahu koleganya itu pada akhir tahun 2006, beberapa bulan sebelum penerbitan.
"Jadi sangat salah," katanya.
Hilangnya gletser Himalaya pada 2035 akan perlu dua atau tiga kali laju pemanasan global tertinggi, kata Georg Geografi Kaser dari Austria Institute di University of Innsbruck.
Blog ini TIDAK di update lagi, untuk informasi terbaru, silahkan kunjungi
http://belog.praba.web.id
1.24.2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment